Sabtu, 11 Juni 2016

MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK SMP 13

MATERI SKI
UNTUK SMP 13
Standar Kompetensi
1.    Memahami perkembangan islam di Indonesia
2.    Memahami walisongo
Kompetensi dasar
a.    Menjelaskan pengertian islam
b.    Memahami walisongo
c.    Memahami tatacara cara perkembangan islam di Indonesia
Indikator
Islam dan walisongo
Siswa mampu :
a.    Menjelaskan pengertian islam
b.    Menyebutkan walisongo
c.    Menjelaskan cara walisongo meyebarkan agama islam



ISLAM DAN WALISONGO

A.       Pengertian Islam
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.
Pengertian Islam secara  harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama)
Pengertian Islam Menurut Bahasa, Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini.
Ditinjau dari segi bahasanya yang dikaitkan dengan asal katanya, Islam memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah:
a.        Berasal dari ‘salm’ (السَّلْم) yang berarti damai.
Kata ‘salm’ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Dan ini merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat manusia pada perdamaian.
b.        Berasal dari kata ‘aslama’ (أَسْلَمَ) yang berarti menyerah.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya.  Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162) “Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
c.         Berasal dari kata istaslama–mustaslimun : penyerahan total kepada Allah.
Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Karena sebagai seorang muslim, kita benar-benar diminta untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apapun yang kita miliki, hanya kepada Allah SWT. Dimensi atau bentuk-bentuk penyerahan diri secara total kepada Allah adalah seperti dalam setiap gerak gerik, pemikiran, tingkah laku, pekerjaan, kesenangan, kebahagiaan, kesusahan, kesedihan dan lain sebagainya hanya kepada Allah SWT. Termasuk juga berbagai sisi kehidupan yang bersinggungan dengan orang lain, seperti sisi politik, ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan dan lain sebagainya, semuanya dilakukan hanya karena Allah dan menggunakan manhaj Allah.
d.        Berasal dari kata ‘saliim’ (سَلِيْمٌ) yang berarti bersih dan suci.
Mengenai makna ini, Allah berfirman dalam Al-Qur’an (QS. 26 : 89):  “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”
Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang suci dan bersih, yang mampu menjadikan para pemeluknya untuk memiliki kebersihan dan kesucian jiwa yang dapat mengantarkannya pada kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Karena pada hakekatnya, ketika Allah SWT mensyariatkan berbagai ajaran Islam, adalah karena tujuan utamanya untuk mensucikan dan membersihkan jiwa manusia.
e.         Berasal dari ‘salam’ (سَلاَمٌ) yang berarti selamat dan sejahtera.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: (QS. 19 : 47) Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.”
Maknanya adalah bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat manusia pada keselamatan dan kesejahteraan. Karena Islam memberikan kesejahteraan dan juga keselamatan pada setiap insan.

B.       Walisongo
Agama Islam mulai dikenal banyak oleh bangsa Indonesia karena adanya semangat dakwah yang tinggi dari sembilan wali atau yang terkenal dengan sebutan wali songo dalam menyebarkan agama Islam. Wali Songo itu sendiri adalah 9 ulama’ yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Mereka adalah :
1.        Sunan Gresik, nama aslinya Maulana Malik Ibrohim.Wafat pada tanggal 12   Rabiul awal 822/8 April 1481. kajian dakwahnya denga berdagang.
2.        Sunan Ampel, nama aslinya Raden Rahmat. Lahir di Campa, Aceh th 1401 dan wafat di Ampe, Surabaya h 1481. kajian dakwahnya berawal dengan membangun pesantren.
3.        Sunan Bonang, dikenal dengan nama Raden Maulana Makhdum Ibrahimm, atau Raden Ibrahim (Makhdum adalah gelar yang bisa di berikan kepada seorang ulama besar di India, dan berarti orang yang dihormati).
4.        Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku. Lahir di Blambangan pada pertengahan abad ke-15 dan wafat di Giri th 1506. kajian dakwahnya bersisfat permainan yang berjiwa agama.
5.        Sunan Bonang, nama aslinya Raden Maulaa Makhdum Ibrahim. Lahir di Aampel Denta, surabaya th 1464 dan wafat di Tuban pada th 1525. Kajian dakwahnya dengan jalan seni.
6.        Sunan Drajat, nama aslinya Masih Munat. Lahir di Ampel Denta, Surabaya sekitar tahun 1470 dan wafat di Sedayu, Gresik pertengahan abad ke-16. kajian dakwahnya bersifat sosial.
7.        Sunan Gunung Jati, nama aslinaya Syarif Hidayatullah. Lahir di Mekkah pada th 1448 dan wafat di Gunng Jati, Cirebon, Jawa Barat th 1570. Kajian dan dakwahnya dengan politi dan sosial.
8.        Sunan Muria, nama aslinya Umar Said atau Raden Sahid. Lahir pada abad ke-15 dan wafat pada abad ke-16. Kajian dakwahnya dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa.
9.        Sunan Kudus, nama aslinya Ja’far Sadiq. Lahir pada ke-15 dan wafat di Kudus th 1550. kajian dakwahnya dengan pendekatan kultural, yaitu menciptakan berbagai cerita keagamaan.


Wasiat sunan Kalijogo dalam kitabnya: “Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange, wong wadon ilang wirange mangka enggal – enggala tapa lelana njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik balik yen during olih pituduh (hidayah) saka gusti Allah”
Artinya kurang lebih : “jika sudah tiba zamannya dimana sungai-sungai hilang kedalamannya (banyak orang yg berilmu yg tidak amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya (pasar orang beriman adalah masjid, jika masjid-masjid tak ada adzan, wanita-wanita hilang malunya (tidak menututup aurat dsb) maka cepat-cepatlah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa (dari kampong ke kampong) dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah) jagnlah pulang sebelum mendapat hidayah dari Allah swt”
Kalau kita buat dakwah berpegang dengan azas dakwah ini maka dakwah kita akan mirip dengan dakwah nabi dan sahabat shg akan menjadi asbab hidayah keseluruh alam

Azas dakwah walisongo ada 10 :
1.             Sugih tanpa banda (kaya tanpa hanya). Artinya : jangan yakin pada harta….kebagahiaan dalam agama, dakwah jagan bergantung degan harta
2.             Ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara). Artinya : jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan Allah
3.             Menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang).
Artinya : dakwah jangan menganggap hina musuh-musuh kita….kita pasti unggul tapi jangan merendahkan orang lain (jangan sombong)
4.             Mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah).  Artinya : kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bukan degan bnyaknya pengikut
5.             Mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang). Artinya : niat utk dakwah keseluruh alam, Allah yang berangkatkan kita bukan asbab dunia seperti harta dsb
6.             Mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap). Artinya : kita bergerak jumpa umat…dari orang-orang ke orang…. jumpa ke rumah-rumah mereka 
7.             Digdaya tanpa aji-aji (sakti tanpa ilmu2 kedigdayaan). Artinya : kita dakwah, Allah akan Bantu (jika kalian Bantu agama Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)
8.             Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang). Artinya : dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangislah pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam mendadapatkan hidayah….bukan dengan kekerasan….
9.             Kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor/iklan2 dsb). Artinya : bergerak terus jumpa umat, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan

10.         Kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman adalah (syahadat). Artinya : selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar