MATERI SKI
UNTUK
SMP 13
Standar
Kompetensi
1.
Memahami perkembangan islam di
Indonesia
2.
Memahami walisongo
Kompetensi dasar
a.
Menjelaskan pengertian islam
b.
Memahami walisongo
c.
Memahami tatacara cara perkembangan
islam di Indonesia
Indikator
Islam dan walisongo
Siswa mampu
:
a.
Menjelaskan pengertian islam
b.
Menyebutkan walisongo
c.
Menjelaskan cara walisongo
meyebarkan agama islam
ISLAM
DAN WALISONGO
A. Pengertian Islam
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman.
Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai,
selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S
(sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama)
Pengertian Islam Menurut Bahasa, Islam berasal dari kata aslama yang berakar
dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar
(infinitif) dari kata aslama ini.
Ditinjau dari segi bahasanya yang dikaitkan dengan asal
katanya, Islam memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah:
a.
Berasal dari ‘salm’ (السَّلْم) yang berarti damai.
Kata ‘salm’ dalam ayat di atas
memiliki arti damai atau perdamaian. Dan ini merupakan salah satu makna dan
ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang senantiasa membawa umat
manusia pada perdamaian.
b.
Berasal dari kata ‘aslama’ (أَسْلَمَ) yang berarti menyerah.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang
pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan
raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan
pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala
larangan-Nya. Sebagai seorang muslim,
sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita
hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162) “Katakanlah:
“Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.”
c.
Berasal dari kata
istaslama–mustaslimun : penyerahan total kepada Allah.
Makna ini sebenarnya sebagai penguat
makna di atas (poin kedua). Karena sebagai seorang muslim, kita benar-benar
diminta untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau
apapun yang kita miliki, hanya kepada Allah SWT. Dimensi atau bentuk-bentuk
penyerahan diri secara total kepada Allah adalah seperti dalam setiap gerak
gerik, pemikiran, tingkah laku, pekerjaan, kesenangan, kebahagiaan, kesusahan,
kesedihan dan lain sebagainya hanya kepada Allah SWT. Termasuk juga berbagai
sisi kehidupan yang bersinggungan dengan orang lain, seperti sisi politik,
ekonomi, pendidikan, sosial, kebudayaan dan lain sebagainya, semuanya dilakukan
hanya karena Allah dan menggunakan manhaj Allah.
d.
Berasal dari kata ‘saliim’ (سَلِيْمٌ) yang berarti bersih dan suci.
Mengenai makna ini, Allah berfirman dalam
Al-Qur’an (QS. 26 : 89): “Kecuali orang-orang yang menghadap Allah
dengan hati yang bersih.”
Hal ini menunjukkan bahwa Islam
merupakan agama yang suci dan bersih, yang mampu menjadikan para pemeluknya
untuk memiliki kebersihan dan kesucian jiwa yang dapat mengantarkannya pada
kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Karena pada hakekatnya,
ketika Allah SWT mensyariatkan berbagai ajaran Islam, adalah karena tujuan
utamanya untuk mensucikan dan membersihkan jiwa manusia.
e.
Berasal dari ‘salam’ (سَلاَمٌ) yang berarti selamat dan sejahtera.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: (QS.
19 : 47) Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku
akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik
kepadaku.”
Maknanya adalah bahwa Islam merupakan
agama yang senantiasa membawa umat manusia pada keselamatan dan kesejahteraan.
Karena Islam memberikan kesejahteraan dan juga keselamatan pada setiap insan.
B.
Walisongo
Agama Islam mulai dikenal banyak oleh bangsa Indonesia karena adanya
semangat dakwah yang tinggi dari sembilan wali atau yang terkenal dengan
sebutan wali songo dalam menyebarkan agama Islam. Wali Songo itu sendiri adalah
9 ulama’ yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Mereka adalah :
1.
Sunan Gresik, nama aslinya Maulana
Malik Ibrohim.Wafat pada tanggal
12 Rabiul awal 822/8 April 1481. kajian dakwahnya denga berdagang.
2.
Sunan Ampel, nama aslinya Raden
Rahmat. Lahir di Campa, Aceh th 1401 dan wafat di Ampe, Surabaya h 1481. kajian
dakwahnya berawal dengan membangun pesantren.
3.
Sunan Bonang, dikenal dengan nama
Raden Maulana Makhdum Ibrahimm, atau Raden Ibrahim (Makhdum adalah gelar yang
bisa di berikan kepada seorang ulama besar di India, dan berarti orang yang
dihormati).
4.
Sunan Giri, nama aslinya Raden Paku.
Lahir di Blambangan pada pertengahan abad ke-15 dan wafat di Giri th 1506.
kajian dakwahnya bersisfat permainan yang berjiwa agama.
5.
Sunan Bonang, nama aslinya Raden
Maulaa Makhdum Ibrahim. Lahir di Aampel Denta, surabaya th 1464 dan wafat di
Tuban pada th 1525. Kajian dakwahnya dengan jalan seni.
6.
Sunan Drajat, nama aslinya Masih
Munat. Lahir di Ampel Denta, Surabaya sekitar tahun 1470 dan wafat di Sedayu,
Gresik pertengahan abad ke-16. kajian dakwahnya bersifat sosial.
7.
Sunan Gunung Jati, nama aslinaya
Syarif Hidayatullah. Lahir di Mekkah pada th 1448 dan wafat di Gunng Jati,
Cirebon, Jawa Barat th 1570. Kajian dan dakwahnya dengan politi dan sosial.
8.
Sunan Muria, nama aslinya Umar Said
atau Raden Sahid. Lahir pada abad ke-15 dan wafat pada abad ke-16. Kajian
dakwahnya dengan mengadakan kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan, dan
rakyat biasa.
9.
Sunan Kudus, nama aslinya Ja’far
Sadiq. Lahir pada ke-15 dan wafat di Kudus th 1550. kajian dakwahnya dengan
pendekatan kultural, yaitu menciptakan berbagai cerita keagamaan.
Wasiat sunan
Kalijogo dalam kitabnya: “Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang kedunge,
pasar ilang kumandange, wong wadon ilang wirange mangka enggal – enggala tapa
lelana njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik balik yen during olih
pituduh (hidayah) saka gusti Allah”
Artinya
kurang lebih : “jika sudah tiba zamannya dimana sungai-sungai hilang kedalamannya (banyak orang yg berilmu yg tidak amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya (pasar
orang beriman adalah masjid, jika masjid-masjid tak ada adzan, wanita-wanita hilang malunya (tidak menututup aurat dsb) maka cepat-cepatlah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa
(dari kampong ke kampong) dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah)
jagnlah pulang sebelum mendapat hidayah dari Allah swt”
Kalau
kita buat dakwah berpegang dengan azas dakwah ini maka dakwah kita akan mirip dengan dakwah nabi dan sahabat shg akan menjadi
asbab hidayah keseluruh alam
Azas
dakwah walisongo ada 10 :
1.
Sugih
tanpa banda (kaya tanpa hanya). Artinya : jangan yakin pada
harta….kebagahiaan dalam agama, dakwah jagan bergantung degan harta
2.
Ngluruk
tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara). Artinya : jangan yakin dengan banyaknya
jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan Allah
3.
Menang
tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang).
Artinya :
dakwah jangan menganggap hina
musuh-musuh kita….kita
pasti unggul tapi jangan merendahkan orang lain (jangan sombong)
4.
Mulya
tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah). Artinya : kemuliaan hanya dalam iman dan amalan
agama bukan degan bnyaknya pengikut
5.
Mletik
tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang). Artinya : niat utk dakwah keseluruh alam, Allah
yang berangkatkan kita bukan asbab dunia seperti harta dsb
6.
Mabur
tanpa lar (terbang tanpa sayap). Artinya : kita
bergerak jumpa umat…dari orang-orang ke orang…. jumpa ke rumah-rumah mereka
7.
Digdaya
tanpa aji-aji (sakti tanpa ilmu2 kedigdayaan). Artinya : kita dakwah, Allah akan Bantu (jika
kalian Bantu agama Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan
menangkan kalian)
8.
Menang
tanpa tanding (menang tanpa berperang). Artinya
: dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangislah pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat
seluruh alam mendadapatkan hidayah….bukan
dengan kekerasan….
9.
Kuncara
tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor/iklan2 dsb). Artinya : bergerak terus jumpa umat, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan
10.
Kalimasada
senjatane ( senjatanya kalimat iman adalah (syahadat). Artinya
: selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar